apalagi.net–SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda hingga kini tengah melakukan pendekatan dan negosiasi bersama pemilik Ruko yang mengantongi Surat Hak Milik (SHM) sebagai bentuk upaya pembangunan Pasar Pagi.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyebut ada belasan dari 48 pemilik Ruko yang bersedia Rukonya dibongkar.
“Saat ini sudah ada 17 pemilik ruko yang telah menyetujui ruko mereka akan dibongkar,” ucapnya, Senin (15/1/2024) kemarin.
Terkait opsi dengan melakukan tukar guling lapak di Pasar Pagi atau pembebasan lahan sesuai perhitungan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), Andi Harun mengatakan jika hal tersebut kini tengah dibicarakan lagi oleh Pemkot dalam beberapa hari ke depan.
“Bagi yang masih menolak atau belum bersedia, kita sabar saja menunggu sampai mereka bersedia,” ujarnya.
Namu, jika negosiasi tidak membuahkan hasil, maka persoalan ini akan diselesaikan melalui jalur konsinyasi atau penyelesaian dengan penitipan pembayaran lewat di pengadilan.
“Kami harap tidak sampai menggunakan opsi tersebut,” sebutnya.
Walaupun masih mendapat penolakan dari sebagian masyarakat, orang nomor satu di Pemkot Samarinda itu optimis jika pembangunan ulang Pasar Pagi yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat tersebut bisa berjalanan dengan dukungan penih oleh semua pihak.
Meskipun memang tidak bisa dipungkiri, setiap pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pasti akan menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
“Kita masih menunggu sikap lunak dari pemilik ruko untuk melihat kepentingan bagi masyarakat, bukan karena pemerintah saja,” pungkasnya.
