apalagi.net–SAMARINDA. Pendidikan Pancasila harus menjadi fondasi utama pembentukan karakter warga negara, tidak lagi cukup hanya menjadi materi dalam buku pelajaran. Hal ini ditegaskan Anggota DPRD Kalimantan Timur, Agus Suwandi dalam kegiatan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Minggu (29/6/2025) di Kelurahan Tenun, Kecamatan Samarinda Seberang.
“Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga sumber nilai dan etika publik. Kita ingin generasi muda tumbuh dengan karakter yang kuat, berpijak pada nilai-nilai bangsa, dan mampu menjaga keberagaman sebagai kekuatan,” ucapnya.
Menurutnya, penerapan pendidikan Pancasila harus kontekstual agar tidak sekadar menjadi hafalan, tetapi membentuk sikap dan perilaku nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ia menilai, Perda ini merupakan langkah strategis untuk menghidupkan kembali semangat kebangsaan di tengah masyarakat.
“Di era digital seperti sekarang, informasi begitu cepat membentuk opini publik. Karena itu, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat,” katanya.
Politisi Partai Gerindra itu juga menekankan pentingnya peran anak muda sebagai agen perubahan. Ia menilai, generasi muda memiliki akses luas terhadap informasi dan bisa menjadi motor penyebaran nilai-nilai positif jika dibekali pemahaman pancasila secara utuh.
“Anak muda harus dilibatkan. Mereka adalah jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga semangat kebangsaan,” tegasnya.
Lalu dirinya menambahkan bahwa penguatan nilai-nilai Pancasila melalui Perda ini juga sejalan dengan upaya memperkuat demokrasi lokal. Nilai seperti musyawarah dan keadilan sosial, katanya perlu terus dikampanyekan agar masyarakat aktif dalam pembangunan.
“Sosialisasi ini bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi ruang untuk menyerap aspirasi warga. Kita ingin pembangunan daerah berjalan dengan pengawasan publik dan semangat gotong royong,” jelasnya.
Ia berharap, implementasi perda ini tak hanya hidup di ruang kelas, tetapi juga menjelma menjadi gerakan sosial yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.